JAKARTA, KOMPAS.com - Pengembang sudah tidak bisa lagi mengakali dan melakukan praktik penipuan kepada konsumen dengan membangun rumah tidak sesuai spesifikasi. Konsumen sekarang jauh lebih kritis dan cerdas.
Hal tersebut dikemukakan Principal Center for Urban Design Studies, Mohammad Danisworo kepada Kompas.com, usai proses penjurian kategori "Developer Award" padaIndocement Awards 2014, Jakarta, Selasa (16/9/2014).
"Jika pengembang masih berlaku demikian, maka jangan heran mereka akan ditinggalkan. Konsumen berpaling ke pengembang lain yang lebih bonafid dan tepercaya. Jadi, hal-haltricky saat ini sudah tidak laku lagi," ujar Danisworo.
Menurut dia, pengembang harus maju beberapa langkah di depan dengan membangun rumah berkualitas di dalam kawasan atau lingkungan yang berkualitas. Pengembang juga harus sudah memikirkan penciptaan kualitas hidup konsumen yang akan menjadi penghuni rumah yang mereka kembangkan.
"Kesadaran itu yang harus ada pada pengembang. Bukan sekadar membangun, terus ditinggalkan begitu saja. Pengembang yang baik tidak seperti itu, mereka merencanakan segala sesuatunya penuh kesadaran untuk membangun dengan lebih berkualitas," imbuh Danisworo.
Meskipun, kata Danisworo, pengembang pada dasarnya cari untung karena dituntut mengejar maksimalisasi pemanfaatan lahan, harus berhadapan dengan konsumen yang punya posisi tawar tinggi dalam memilih.
"Masyarakat sudah bisa memilih tempat tinggal, jika rumah dan lingkungannya berkualitas rendah, maka mereka bisa memilih perumahan lainnya," ucap Danisworo.
Dia juga mengungkapkan, bukan rahasia lagi bila masih banyak pengembang yang trial and error. Mereka melakukan itu karena terbatasnya modal kerja dan pengetahuan membangun.
"Pengembang yang ideal itu harus bisa menghasilkan ruang yang berkualitas bagi konsumen. Berkualitas dari segi fungsi, berkualitas dari segi estetika dan berkualitas dari segi tata lingkungan. Dan yang sudah melakukan itu baru pengembang taraf Nasional," pungkas Danisworo.
0 komentar:
Posting Komentar